Oleh : Rizky Sembada S.E.,M.M.,M Psi
Bukanlah sebuah rahasia bahwa setiap Usaha yang dilakukan Pastilah mendambakan keberhasilan,Kesuksesan ,lalu bertahan dg kesuksesan dan menraih kejayaan,ketika seseorang (Indifidu,kelompok,partai bahkan sebuah kerajaan atau Negara) seklipun di saat mereka telah meraih kejayaan maka sudah bisa di pastikan akan memiliki semakin banyak musuh di sekitar mereka dan sebenarnya musuh terberat baginya bukan berasal dari luar melainkan musuh itu ada berada dalam diri mereka sendiri yg di sebut dengan nama Kesombongan (Takabur).Ketika seseorang berada di puncak kejayaan Kesombongan akan hadir seperti bayangan gelap yang selalu mengintai dan siap menjatuhkan bahkan meluluh lantakkan kejayaan itu.Kesombongan seringkali menjadi benih dari sebuah kehancuran.
Dalam kehidupan manusia, kesombongan telah lama dianggap sebagai penyakit jiwa yang merusak, menghancurkan, dan akhirnya menghempaskan segala yang dibangun dengan susah payah. Kita sering melihat bagaimana kesombongan bisa membutakan seseorang dari kebenaran dan kenyataan.
Ketika seseorang terlalu yakin dengan kemampuannya ia cenderung menutup diri dari saran dan kritik yang sebenarnya membangun. Hal ini membawa dampak yang merugikan baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.dan yg paling eronis kesombongan akan selalu memandang remeh atas siapa saja yg di depan mereka (di luar diri mereka).yang mana tanpa disadari bersama itu pula ia telah memulai Proses Kehancuran terhadap diri mereka sendiri.
Dalam dunia profesional, kesombongan sering kali menjadi penghalang bagi pertumbuhan dan inovasi. Seseorang yang terlalu percaya diri berpotensi kehilangan rasa ingin tahu dan kehilangan semangat untuk terus belajar. Mereka merasa sudah mencapai puncak ,merasa serba tau dan tidak lagi memerlukan bantuan atau masukan dari orang lain. Akibatnya, mereka terlewatkan dalam kompetisi yang terus berubah dan berkembang.
Salah satu tokoh psikologi yang menyoroti teori kesombongan adalah Alfred Adler, seorang psikolog asal Negara Austria yang memainkan peran penting dalam pengembangan psikologi individual. Adler mengembangkan teori kepribadian yang dikenal sebagai psikologi individual, di mana konsep kesombongan menjadi salah satu titik fokusnya.Menurut Adler, kesombongan sering kali muncul dari perasaan rendah diri yang mendalam atau perasaan inferioritas yang tidak terpecahkan. Ia berpendapat bahwa individu yang merasa tidak mampu atau tidak berharga mungkin mengembangkan strategi untuk mengatasi perasaan ini. Salah satu strategi itu adalah melalui kesombongan, di mana seseorang mencoba untuk mengkompensasi atau menyembunyikan perasaan inferioritas dengan meningkatkan gambaran diri mereka yang lebih positif.
Adler mengatakan bahwa kesombongan adalah bentuk pertahanan diri yang digunakan untuk melindungi harga diri dan merasa berharga. Namun, kesombongan yang berlebihan atau tidak seimbang dapat mengarah pada perilaku destruktif atau isolasi sosial karena individu tersebut mungkin sulit menerima kritik atau masukan dari orang lain. Adler juga menekankan pentingnya memahami perasaan inferioritas secara lebih dalam dan mengembangkan perasaan superioritas yang sehat, di mana individu merasa bermanfaat dan berharga tanpa perlu menekan atau merendahkan orang lain. Dengan demikian, kontribusi Adler dalam memahami kesombongan tidak hanya membawa pemahaman tentang bagaimana kesombongan berkembang secara psikologis, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana kita dapat mengelola atau mengurangi dampak negatif dari kesombongan dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam Psikologi islam kita juga dapat melihat dar sejarah yg masyur kisah Korun,Namrut,dan banyak kisah lainya,dan juga betapa islam memperhatikan tentang keburukan sifat Sombong ini.
Di dalam Al-Quran, kesombongan (al-istikbar) sering kali disebut sebagai salah satu sikap yang dikecam dan dianggap sebagai sumber kejahatan dan ketidakpatuhan terhadap Allah SWT. Terdapat beberapa ayat dan pengajaran dalam Al-Quran yang menyoroti tema kesombongan:
Kesombongan Terhadap Allah: Salah satu tema utama dalam Al-Quran adalah peringatan terhadap kesombongan terhadap Allah SWT. Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah (2:206), Allah berfirman, “Dan apabila dikatakan kepadanya: ‘Bertakwalah kamu kepada Allah,’ lalu kesombongan menyebabkan dia berbuat dosa dengan melampaui batas. Maka cukuplah neraka Jahannam itu baginya, dan sungguh, itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
Kesombongan Terhadap Manusia: Al-Quran juga menegaskan bahwa kesombongan terhadap manusia, merasa lebih baik atau lebih unggul dari yang lain, juga merupakan sikap yang tidak dibenarkan. Dalam Surah Luqman (31:18), Allah mengingatkan, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Kesombongan di Dunia dan Akhirat: Al-Quran mengingatkan bahwa kesombongan tidak hanya berdampak buruk di dunia, tetapi juga akan berakibat buruk di akhirat. Dalam Surah Az-Zumar (39:60), Allah menyatakan, “Dan hari ketika kepada mereka diberitakan: ‘Apakah yang telah kamu buat dengan apa yang kamu sembah itu?’ Maka pada hari itu kabar yang benar akan sampai kepada mereka, dan mereka tidak lagi berdaya untuk memberi alasan.”
Kecaman terhadap Kesombongan: Banyak ayat dalam Al-Quran mengecam kesombongan sebagai sumber dosa dan kejahatan. Contohnya, dalam Surah Al-A’raf (7:13), Allah berfirman, “Maka Kami siksa orang-orang itu disebabkan kejahatan-kejahatan mereka, dan Kami binasakan mereka semuanya.”
Dengan demikian, Al-Quran dengan tegas menunjukkan bahwa kesombongan adalah sikap yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut dalam Islam, seperti anjuran untuk senantiasan rendah hati,dan senantiasa menghargai sesama,Taqwa kepada Allah dg senantiasa penuh keikhlasan & kesetiaan di dalam melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganya ,Menghormati hak hak Allah dan juga hak hak sesama manusia.
Di sisi lain, kesombongan juga bisa menghancurkan hubungan sosial. Ketika seseorang merasa lebih unggul dari orang lain, ia cenderung menjadi sosok yg takabur dan tidak lagi menghargai pendapat atau perasaan orang lain di sekitarnya . Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kehilangan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Semisal dia seorang pejabat yg sombong maka sungguh orang orang tidak akan simpati padanya ,seandainya pun seolah olah orang disekitarnya patuh maka itu hanya sebuah kepura puraan karena ia masih menjabat saja dan akhirnya akan di hinakan oleh mantan bawahannya ,oleh masyarakat & kehidupan Sosial ketika sudah tidak menjabat lagi.
Bagi individu /kelompok yang terus menerus merasakan kesuksesan, kesombongan bisa menjadi racun yang merusak integritas dan moralitas.
Mereka cenderung akan memanfaatkan orang lain atau bahkan melanggar prinsip-prinsip etika demi mempertahankan posisi mereka.bahkan tidak segan segan menipu bersandiwara & mempermainkan Orang lain /kelompok lain sesuai kehendak hatinya.namun tanpa dia sadari Akhirnya, kesombongan ini akan meruntuhkan tidak hanya karir mereka, tetapi juga kepercayaan diri dan martabat pribadi mereka di jadapan Publik.Betapa buruknya akibat yang timbul dari sebab kesombongan ini.
Untuk itu penulis ingin menyampaikan kepada seluruh pembaca hindarilah jauh jauh dan jangan sampai jatuh ke dalam perangkap kesombongan, penting bagi setiap individu untuk selalu mempertahankan sikap rendah hati dan terbuka terhadap pembelajaran.
Menerima kritik dengan lapang dada dan mengakui kekurangan adalah langkah awal untuk pertumbuhan kehidupan yang sejati. Seseorang harus selalu mengingat bahwa kesuksesan pribafi atau golongan tertentu bukanlah tujuan akhir, tetapi proses yang memerlukan kerendahan hati, kerja keras, dan kerja sama dengan pihak pihak lain guna meraih kemaslahatan bersama.
Akhirnya, Penulis Ingin menyampaikan bahwa kesombongan bukanlah teman setia, melainkan musuh yang nyata yg bisa menghancurkant kekuatan energi positif yg ada dalam diri kita. Dan kesombongan harus kita hilangkan dan salah satu caranya dengan senantiasa menjaga hati dan pikiran terbuka, serta benar benar menyadari bahwa segala kesuksesan yg kita raih adalah sebuah amanah & ujian dari Allah swt kepada kita yang sifatnya hanya sementara maka dg hal ini insyaa Allah kita bisa mencegah kesombongan yg dapat meruntuhkan segala yang kita bangun dan kita perjuangkan dengan susah payah.
Semoga Allah swt menjauhkan diri kita semua dari sifat sombong.
Leave a Reply