Pengertian Umrah
Umrah secara bahasa artinya ziarah.Secara istilah: Berziarah ke ka’bah dengan tata cara tertentu, yang mencakup ihram, tawwaf, sa’I, dan tahalul.
Hukum Umrah
Wajib bagi orang yang wajib melaksanakan haji menurut pendapat yang paling kuat.
Syarat Wajibnya Umrah:
- Islam
- Baligh, dan Berakal
- Merdeka
- Memiliki kemampuan; adanya bekal dan kendaraan
- Ada mahram (khusus bagi wanita)
Adab Haji dan Umrah
- Menata hati agar berniat semata-mata beribadah kepada Allah. Bukan mencari gelar ‘Pak Haji’ atau tujuan dunia lainnya.
- Memahami fiqh masalah haji, umrah, dan adab melakukan perjalanan.
- Bertaubat dari semua dosa yang pernah dilakukan.
- Menggunakan uang yang halal untuk biaya haji dan umrahnya
- Menulis dan menitipkan wasiat kepada keluarganya, sebagaimana wasiat orang yang hendak meninggal dunia. Seperti: Masalah hutang piutang, pemutihan dosa, dan kesalahan antar-sesama, penunaian hak-hak sesama, dsb.
- Dianjurkan untuk memulai keberangkatannya pada pagi hari kamis.
- Ka’ab bin Malik radhiallahu‘anhu mengatakan, “Jarang sekali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bepergian di selain hari kamis.” (HR. Bukhari-Fath, 6:113)
- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammendoakan keberkahan bagi kegiatan umatnya di pagi hari, “Ya Allah, berkahilah untuk umatku di pagi hari mereka.” (Shahih Abu Daud, 2:494).
- Shalat dua rakaat di rumah ketika hendak berangkat
Adab Ketika Dalam Perjalanan (Safar) Umrah dan Haji
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.” (Al-Bazzar; dinilai sahih oleh Al-Albani)
- Melantunkan bacaan dengan berdoa ketika keluar rumah
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
Bismillaah tawakkaltu ‘alaLLaah laa ha-ula wa laa quwwata illaa bilLLaah
- Menjaga amalan dan doa-doa di tengah safar, seperti bertakbir ketika melewati jalan yang naik dan bertasbih ketika melewati jalan yang turun.
- Menunjuk salah satu anggota rombongan sebagai pemimpin, jika safarnya rombongan. Kemudian semua anggota rombongan wajib taat pada pemimpin rombongan dalam setiap urusan yang terkait dengan safarnya.
- Dianjurkan ketika singgah untuk tidak berpencar, namun berkumpul di satu tempat. Karena perpecahan adalah bagian dari godaan setan
- Memperbanyak berdoa kepada Allah untuk kemaslahatan dunia dan akhirat. Baik untuk pribadi maupun untuk umat secara umum. Karena doa musafir termasuk di antara doa yang mustajab.
- Berusaha menjauhi segala maksiat baik dosa besar maupun kecil. Terutama di tanah haram. Karena maksiat di tempat yang mulia dan di waktu yang mulia, dosanya lebih besar dan ancamannya lebih membahayakan.
- Menjaga setiap kewajiban, terutama shalat jamaah.
- Memperbanyak ketaatan dan ibadah sunah lainnya. Seperti membaca Alquran, dzikir, doa, dll.
- Menjaga perilaku dan akhlaq. Tidak banyak guyon dan gojek.
- Segera pulang jika urusan telah selesai
- Membawa hadiah dan oleh-oleh bagi yang di rumah. Sebaik-baik oleh-oleh haji adalah air zam-zam.
- Ketika sampai rumah, dianjurkan untuk berpelukan dengan orang yang tinggal di rumah ketika ketemu pertama.
- Dibolehkan untuk mengadakan acara makan-makan setelah balik dari safar. Pesta makan-makan ini dalam istilah Arab disebut: An Naqi’ah
Rukun Umrah dan Kewajiban-kewajibannya
Rukun umrah ada tiga:
- Berihram, berniat untuk memulai umrah
- Thawaf
- Sa’i
Kewajiban Umrah ada dua:
- Melakukan ihram ketika hendak memasuki miqat
- Bertahallul dengan menggundul atau memotong sebagian rambut
Keterangan:
- Meninggalkan rukun, maka umrahnya tidak sempurna dan wajib diulangi
- Meninggalkan kewajiban, umrah tetap sah dan kesalahan tersebut (meninggalkan kewajiban) bisa ditutupi dengan DAM.
- Melakukan jima’ sebelum tahallul maka wajib membayar seekor kambing, sebagaimana fatwa Ibn Abbas radhiallahu‘anhuma.
Tata Cara Umrah
- Memulai masuk miqat dengan posisi berihram sambil mengucapkan ikrar: Allahumma umratandan membaca talbiyah (labbaik Allahumma labbaik…dst).
- Perbanyak mengucapkan talbiyah sampai masuk Masjidil Haram (mendekati rukun hajar aswad).
- Selama di perjalanan dengan mengenakan kain ihram, tetap dianjurkan untuk menutupi kedua pundaknya dengan kain ihramnya bagi laki-laki, sampai tiba di dekat ka’bah.
- Setelah masuk Masjidil Haram langsung melakukan thawaf, sa’i, dan tahallul. Cara masing-masing, akan dibahas lebih rinci di kesempatan berikutnya.
Sumber: https://konsultasisyariah.com/11007-panduan-umrah-bagian-1.html
ปั้มไลค์
Like!! Great article post.Really thank you! Really Cool.
Washer Repair
Great content! Super high-quality! Keep it up!
admin
Thank you.